Philosophy of Religion and An-Nafs

Main Article Content

Muhamad Amran
Faisal

Abstract

Mengkaji an nafs adalah sebuah kajian yg pasti tetap menarik.  Menafsirkan bagian tentang penting, berguna dan juga  fungsinya. Pengertianan nafs banyak yang menuangkan  pendapat dan  variatif sesuai dengan perspektif masing-masing  yg beragam serta latar belakang mereka yang lebih fokus  atas  hal itu. Semantara itu dari sisi lain pemahaman tentang an nafs dimaksud cukup esensial sejalan  dengan keberadaannya didalam diri setiap manusia. Tulisan ini berusaha mengkuliti  pemikiran Al-Kindi, salah seorang tokoh terpepuler dan terkemuka dalam filsafat Islam. Buah pemikiran beliau tentang an nafs akan dikaji dari perspektif filsafat agama. Melalui penelusuran bentuk penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif ditemukan bahwa Al-Kindi adalah salah satu  filsuf Islam berkebangsaan Arab pertama yang berhasil mengabungkan atau mepersatukan antara filsafat dan agama.  Baginya filsafat adalah usaha manusia secara sistematis agar  mengetahui kebenaran, sedangkan agama adalah sumber dari  kebenaran itu sendiri. Maka dari  itu wahyu tidak bertentangan  dengan filsafat  Letaknya  jiwa bagi tubuh adalah sebagai  pemberi hidup, sedangkan tubuh adalah hanya sebagai  tumpangan. Jiwa dan tubuh adalah dua komponen yang saling  melengkapi. Jiwa adalah kesempurnaan pertama bagi jism  organik, yang dengannya jisim memiliki kehidupan secara  potensial. Jiwa mengambil peran  kehidupan bagi tubuh, kalau  tidak ada  jiwa maka tubuh tidak dapat merasakan apa-apa, dan  bahkan tubuh akan lenyap dengan sendirinya.

Article Details

How to Cite
Muhamad Amran, & Faisal. (2024). Philosophy of Religion and An-Nafs. Zeniusi Journal, 1(1). https://doi.org/10.70821/zj.v1i1.2
Section
Articles

How to Cite

Muhamad Amran, & Faisal. (2024). Philosophy of Religion and An-Nafs. Zeniusi Journal, 1(1). https://doi.org/10.70821/zj.v1i1.2

References

Anshari, Endang Saifuddin. Kuliah Al-Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers, 1986.Aravik, Havis, and Hoirul Amri. “Menguak Hal-Hal Penting Dalam Pemikiran Filsafat alKindi.” SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 6, no. 2 (April 29, 2019):191206. DOI: https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i2.11228

Asmawi, Asmawi. “Epistemologi Hukum Islam: Perspektif Historis, Sosiologis Dalam Pengembangan Dalil.” Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman 32, no. 1 (January 25, 2021): 57–76. DOI: https://doi.org/10.33367/tribakti.v32i1.1393

Daradjat, Amroni, and Suhrawardi. Kritik Filsafat Paripetik. Jakarta: Lkis, 2005. Daudy, Ahmad. Kuliah Filsafat Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1986.

Hadi, Saiful. 125 Ilmuan Muslim Pengukir Sejarah. Jakarta: Insan Cemerlang, 2003. al-Jar, Khalil, and Hana al-Fakhuri. Tarikh al-Falsafah al-‘Arabiyyah. 2nd ed. Beirut: Dar alMa’arif, n.d.

Madkur, Ibrahim. Falsafah Islamiyah. Vol. 2. Makkah: Dar al-Ma’arif, n.d. Nasution, Harun. Falsafah dan Mistisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1973. Filsafat Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Nasution, Hasimsyah. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.

Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Rahmatiah,Sitti.“PEMIKIRANTENTANGJIWA(AL-NAFS)DALAMFILSAFAT ISLAM.”Sulesana:JurnalWawasanKeislaman11,no.2(March9,2018). Accessed July 18, 2021. http://journal.uin- alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/4538.

Ridah, Muhammad A. H. Abu, ed. Rasa’il al-Falsafiyyah. Beirut: Dar al-Fikr al-Araby, 1950. Sardar, Ziauddin, ed. Merombak Pola Pikir Intelektual Muslim. Yogyakarta: Pustaka Pelejar, 2000.

Soleh, A. Khudori. “Mencermati Sejarah Perkembangan Filsafat Islam.” TSAQAFAH 10, no. 1 (May 31, 2014): 63. DOI: https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v10i1.64

Syamil Qur’an (Miracle Reference). Bandung, 2010.